Jakarta– Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, menjadi salah satu menteri di kabinet Merah Putih dengan performa baik berdasarkan beberapa lembaga survei.
Center of Economic and Law Studies (CELIOS), sebuah lembaga riset yang fokus di bidang ekonomi dan kebijakan publik, dalam Evaluasi Kinerja 100 Hari Pertama pemerintahan Prabowo-Gibran menilai, ada lima menteri yang memiliki kinerja terbaik. Lima Menteri dengan kinerja terbaik tersebut adalah Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang memperoleh nilai mendekati 100 terkait kebijakannya di sektor agama. Di posisi kedua, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid juga menunjukkan skor yang menonjol.
Selanjutnya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti mencatat skor yang positif. Kemudian di peringkat keempat ada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Sementara Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli berada di urutan kelima.
Survei yang dilakukan CELIOS itu berbasis expert judgment atau penilaian ahli. Panel juri terdiri dari para jurnalis dari berbagai media yang dinilai memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah. Studi tersebut dilakukan dengan menjaring respons dari 95 jurnalis dari total 44 lembaga pers di Indonesia. Lembaga pers tersebut tersebar dari desk berbeda termasuk desk ekonomi, sosial dan politik, hukum dan HAM, serta energi dan lingkungan. Studi itu dirilis pada Selasa, 21 Januari 2025.
Survei lain yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) terhadap 1.200 responden menunjukkan, Kemendikdasmen berada di urutan kedua dengan tingkat kepuasan tertinggi, mencapai 8,9%. Di urutan pertama ada Kementerian Kesehatan dengan 12,3 persen. Sementara diurutan ketiga ada Kementerian Agama dengan kepuasan mencapai 5,9 persen dan di urutan ke empat Kementerian Komunikasi dan Digital dengan capaian 4,8 persen serta Kementerian Pertanian dengan 4,3 persen.
“Hal ini karena publik puas dengan program-program yang mulai dijalankan,” kata Peneliti LSN, Fisya Amina, dalam Diskusi Media, Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran: Catatan Kritis dan Tantangan ke Depan, di Jakarta, Kamis (23/01/2025).

Fisya menjelaskan, survei dilakukan pada 13-20 Januari 2025 dan melibatkan 1.200 responden di 38 provinsi. Survei dilakukan secara tatap muka dengan margin of error kurang lebih 2,87 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Populer di Medsos
Abdul Mu’ti juga termasuk menteri dengan popularitas tertinggi di media sosial. Hal itu dikarenakan kebijakan peningkatan kualitas SDM desa, libur sekolah pada bulan puasa, hingga soal zonasi dan ujian.
Popularitas Abdul Mu’ti di media sosial diketahui dari hasil Social Media Analytic yang dilakukan oleh Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP). Riset mengambil data percakapan melalui media sosial berkaitan dengan Percakapan seputar program prioritas 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran dengan total data sebanyak 38.157 percakapan dari periode 1 Desember 2024-20 Januari 2025.
Dari hasil analitik media sosial DEEP, Menteri BUMN Erick Thohir menjadi menteri Kabinet Merah Putih yang paling popular dengan persentase 12,2%. Narasi Erick yang muncul di medsos adalah mengenai perannya sebagai Ketua Umum PSSI berkaitan dengan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Selain itu juga soal gagasan pembentukan superholding BUMN dengan nilai aset Rp9,4 triliun.
Di tempat kedua, adalah Abdul Mu’ti dengan persentase 11,6% percakapan. Narasi di media sosial tentang Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu terkait kolaborasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (Kemendes PDT) untuk meningkatkan kualitas SDM desa. Abdul Mu’ti juga diperbincangan warganet terkait libur sekolah pada bulan Puasa, serta soal istilah zonasi dan ujian yang akan dihilangkan.
Sementara di tempat ketiga adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mendapat 11,4% percakapan. Sri Mulyani dibicarakan warganet terkait pernyataannya mengenai harga LPG 3 Kg Rp12.750 tapi kenyataan di pasaran Rp20.000. Selain itu juga narasi soal penghematan anggaran untuk wujudkan hilirisasi, dan terkait kenaikan pajak.

Capaian Kemendikdasmen
Pada Rapat Kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, di Jakarta Rabu (22/1) lalu, Abdul Mu’ti menyampaikan capaian luar biasa Kemendikdasmen dalam 100 hari kerja yang berfokus pada pemerataan akses, peningkatan kualitas, dan inovasi.
“Kami sangat bangga atas pencapaian 100 hari pertama yang luar biasa ini. Kebijakan dan program yang telah diluncurkan menunjukkan keberanian dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan inovatif untuk seluruh rakyat Indonesia,” ucap Menteri Mu’ti.
Abdul Mu’ti mengutarakan, capaian utama Kemendikdasmen selama 100 hari kerja di bawah kepemimpinannya antara lain berhasil merealisasikan anggaran sebesar 97,2% dari total alokasi Rp38,6 triliun pada tahun 2024. Anggaran tersebut mencakup pencairan sebesar Rp37,5 triliun hingga pertengahan Januari 2025. Efisiensi ini terlihat dalam percepatan pembangunan fasilitas pendidikan, peningkatan pelatihan guru, serta implementasi program digitalisasi pendidikan di berbagai daerah.
Dalam aspek penguatan sertifikasi guru dan kesejahteraan pendidikan, sebanyak 605.650 guru telah mendapatkan sertifikasi pada tahun 2024. Untuk tahun 2025, Kemendikdasmen menargetkan tambahan 806.000 guru akan menerima sertifikasi melalui proses yang lebih transparan dan efisien. Selain itu, tunjangan guru dirancang agar langsung disalurkan ke rekening penerima, guna mengurangi potensi keterlambatan.
Abdul Mu’ti juga mengatakan, mulai tahun ajaran 2025/2025, akan diterapkan pembelajaran coding dan kecerdasan artifisial. Program ini akan mempersiapkan siswa menghadapi era digital dengan menambahkan elemen berpikir komputasional, analisis data, dan algoritma ke dalam kurikulum nasional.
Kebijakan lainnya adalah pengalihan anggaran renovasi sekolah sebesar Rp17,1 triliun dari Kementerian Pekerjaan Umum ke Kemendikdasmen. Langkah ini memungkinkan percepatan renovasi fasilitas pendidikan, terutama di wilayah terpencil dan terdampak bencana.