Jakarta- Raja Bintang Tua Sinaga merasa bersyukur karena telah memperoleh KIP Kuliah sehingga mampu melanjutkan kuliah di Program Studi S1 Fisika, Universitas Negeri Malang (UM), menorehkan prestasi, bahkan berkesempatan menjalani riset di Jepang.
Putra bungsu dari pasangan Hardiman Sinaga dan Lasma Sianturi asal Batak namun lahir di Batam, Kepulauan Riau ini, mengenang saat-saat menjelang lulus SMA tahun 2020.
“Mengingat ekonomi keluarga yang tidak mendukung, ayah saya hanya pekerja serabutan di galangan kapal, dan ibu tidak bekerja, saya sempat bingung, antara harus melanjutkan pendidikannya ke bangku perkuliahan atau bekerja dan akhirnya waktu itu saya memilih bekerja dulu, “ Kata Raja saat dihubungi beberapa waktu lalu melalui WA.
Raja pun bekerja sekitar 1 tahun di PT Maruwa, sebuah perusahaan elektronik di Batam. Namun keinginan untuk kuliahnya tetap menggebu. Ia termotivasi oleh salah seorang kakaknya yang bisa kerja sambil kuliah di UM. Raja juga didorong oleh kakak satunya lagi yang memilih bekerja setelah lulus SMK.
Melalui kedua kakaknya itu juga, Raja mengenal adanya program KIP Kuliah dan lantas mempelajarinya melalui internet.
“Saya mendengar cerita dari kakak saya kalau ada yang namanya program KIPK untuk siswa-siswi yang memiliki potensi namun memiliki keterbatasan finansial. Saya tertarik lalu mencari-cari tahu lagi mengenai program KIPK di internet, “ungkap Raja.
Raja pun mencoba mendaftar dan akhirnya bisa lolos seleksi sebagai penerima KIP Kuliah tahun 2021 seiring dengan lolosnya Raja dalam seleksi masuk perguruan tinggi di UM.
Namun, seandainya tidak dapat KIP Kuliah, Raja yang meyakini pentingnya pendidikan sampai perguruan tinggi, tetap berencana tetap kuliah sambil bekerja, mengikuti salah seorang kakaknya.
“Nyatanya, saya mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah yang sampai sekarang saya syukuri, “tegasnya.
Mengenai pilihannya pada prodi Fisika, dikatakan Raja, Ilmu Fisika memiliki cakupan yang sangat luas. DalamFisika, matematika menjadi bahasa dalam menjelaskan fenomena fisik hingga penerapan mekanika kuantum dan termodinamika memberikan pemahaman sifat kimia yang bahkan jauh lebih dalam dari mereka yang di jurusan kimia. Juga ilmu material maju yang dipelajarinya mampu diterapkan dalam pembuatan alat bantu medis.
“Jadi secara keseluruhan, dengan mempelajari ilmu fisika saya dapat dengan lebih mudah saat berkomunikasi dengan kaum akademisi dan mungkin lebih fleksibel saat mencari pekerjaan, “jelasnya.

Baca juga : Hasil Tracer Study 2023 : Mayoritas Alumni Bidikmisi Berhasil Tingkatkan Ekonomi Keluarga
Aktif di kegiatan mahasiswa
Dengan pilihan prodinya yang sesuai dengan minatnya itu, Raja berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulalif (IPK) hingga 3, 86 di semester 5. Namun, di luar perkuliahan, Raja juga sempat aktif sebagai pengurus di Himpunan Mahasiswa Departemen Fisika Universitas Negeri Malang (HMD Fisika UM) bagian penalaran pada tahun 2022.
Keaktifannya di organisasi membuat Raja memperoleh banyak relasi dan juga informasi dan relasi. Salah satunya, Raja mengenal kegiatan ONMIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) yang digelar Asosiasi MIPA LPTK Indonesia di Universitas Pendidikan Ganesha pada tahun 2023 dan meraih juara 2.
Raja kembali mengikuti ONMIPA-PT di Universitas Hasanudin pada Mei 2024 lalu, namun sayang, Raja hanya sempat masuk final.
“Saya kalah telak, Pesertanya keren-keren semua. Saya hanya mentok sebagai finalis. Saya bersyukur bisa bertanding diantara orang orang hebat, “ujar Raja yang baru saja selesai menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu, Jawa Tengah, pada Februari hingga Mei 2024 lalu itu.
Baca juga : Berawal Dari Dana KIP Kuliah, Jadi Bisnis Beromzet Miliaran
Jalani program ICT di Tokyo
Pada 1 Juni lalu sampai Agustus 2024 mendatang, Raja mengikuti Program International Credit Transfer (ICT) di University of Tokyo. Program ICT merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ICT merupakan Program yang memungkinkan mahasiswa mentransfer kredit atau beban studi dari suatu perguruan tinggi ke perguruan tinggi lain di luar negeri.
“Saya lolos hingga seleksi akhir, dan dosen pembimbing saya merekomendasikan saya ke kenalan di University of Tokyo, dan beliau dengan senang hati mengundang saya untuk melakukan penelitian dan kegiatan laboratorium di University of Tokyo,”katanya bangga.
Melalui program ICT yang pelaksanaannya berbarengan dengan libur semester ini, Raja akan mendapatkan sertifikat yang dapat dikonversi dengan 20 SKS.
Dengan mengikuti ICT ini, Raja berharap hasil penelitiannya di Jepang dapat digunakan sebagai bahan riset skripsi.
“Saya bersyukur bisa mengikuti ICT, sebab, secara non akademik, dengan menghadapi lingkungan belajar yang berbeda secara budaya dan linguistik, saya dapat mengembangkan keterampilan interkultural yang penting dalam lingkungan global yang semakin terhubung, “ungkapnya.
Kelak setelah lulus S1 nanti, Raja berencana menjadi dosen dan melanjutkan S2 melalui beasiswa, baik LPDP ataupun beasiswa lainnya.
Diujung pembicaraan, Raja memberi motivasi pada siapapun yang kekurangan dalam hal finansial tapi ingin melanjutkan pendidikan setinggi mungkin.
“Jangan terlalu merendahkan diri, tempuh pendidikan setinggi mungkin, kita boleh lahir kurang mampu, tapi jangan sampai mati miskin juga. The future is not yet determined, “tegasnya.