Jakarta– Pemerintah berencana membangun perumahan untuk para guru. Rencana itu terungkap dari pertemuan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, serta Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, di Jakarta, Jumat (7/3) lalu.
Abdul Mu’ti menilai, rencana pembangunan rumah untuk guru sangat baik untuk dilakukan agar dapat memberikan semangat guru dalam mengajar para murid-murid di sekolah. “Semoga kita bisa memberikan pelayanan yang baik untuk guru dengan memberikan tempat tinggal, sehingga guru lebih fokus bekerja dengan baik,” ujar Menteri Mu’ti.
Maruarar Sirait mengungkapkan, rencana pembangunan rumah untuk guru tersebut merupakan pesan Presiden Prabowo Subianto. “Pak Presiden Prabowo berpesan agar penerima bantuan tepat sasaran dan harus memberikan rumah yang layak huni untuk para guru,“ ujar Maruarar.
Menurut Maruarar, menindaklanjuti pertemuan tersebut, akan disusun Nota Kesepahaman antara kedua Menteri dan Kepala Badan Pusat Statistik supaya dengan adanya bantuan perumahan, guru segera menikmati fasilitas tempat tinggal yang lebih baik.
Sedangkan Amalia mengatakan,BPS akan terus melakukan koordinasi dengan Kemendikdasmen untuk menyiapkan data guru yang layak atau tidak untuk memperoleh bantuan hunian subsidi. “Tentunya bersama-sama akan memastikan pemanfaatan dari data yang kami siapkan dapat menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menjelaskan bahwa BP Tapera sampai dengan awal Maret 2025 telah menyediakan rumah subsidi. “BP Tapera siap mengawal rencana ini untuk menyediakan rumah layak huni bagi guru di Indonesia,” pungkas Heru.