Jakarta- Beasiswa Unggulan (BU) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah banyak melahirkan lulusan S1, S2, dan S3 yang punya kompetensi dan berkualitas. Salah satunya adalah Miftahul Ichlas. Wanita cantik asal kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan, ini, merupakan mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan di Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogjakarta, tahun 2019 lalu. Sukses menjalani kuliah selama 3,5 tahun, pada periode wisuda Oktober 2023 lalu, Miftah—demikian nama akrabnya,— berhasil menjadi lulusan terbaik di Tingkat Universitas.
Bercerita mengenai asal muasalnya menerima Beasiswa Unggulan Tahun 2019, Miftah menjelaskan, berawal dari profesinya sebagai pengajar di PAUD dan Taman kanak-Kanak Aisyiah di desanya.
“Sejak SMA saya memang tertarik pada anak-anak, dan senang mendongeng di depan anak-anak, makanya setelah lulus SMA Tahun 2017, saya menjadi pengajar di PAUD, “ cerita Miftah.
Baca juga: Mahasiswa Penerima BU Diharapkan Membangun Jejaring Untuk Pertukaran Gagasan
Tahun 2019 atau dua tahun setelah mengajar di PAUD, Miftah direkomendasikan untuk ikut seleksi Beasiswa Unggulan. Saat itu kebetulan ada kerjasama antara organisasi Aisyiah dengan Kemendikbud. Setelah mengikuti proses seleksi, Miftahpun akhirnya mendapat kesempatan berkuliah di Prodi PAUD Universitas Ahmad Dahlan.
Selama berkuliah, Miftah aktif dalam berbagai kegiatan organisasi di kampus, seperti Himpunan Mahasiswa Pogram Studi (HMPS), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan menjadi Ketua Bidang Kaderisasi di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah BK-PGSD-PGPAUD.
Miftah juga meraih berbagai prestasi dan aktif dalam berbagai kegiatan. Beberapa pencapaiannya antara lain Juara 1 Storytelling tingkat nasional Tahun 2022, dan Juara 1 APE (Alat Permainan Edukatif) tingkat nasional Tahun 2022. Miftah juga mengikuti Program SEAMEO Sea Teacher selama 1 bulan di Filipina pada Bulan Agustus-Oktober 2023. Dalam pogram ini Miftah memiliki pengalaman praktik mengajar anak usia dini di Filipina dalam Bahasa Inggris. Miftah juga terlibat dalam pembangunan TK Aisyiyah Bustanul Athfal di desanya, menciptakan pembelajaran yang menarik, dan membuat konten permainan anak usia dini di platform media sosial.
Miftah bersyukur bisa kuliah di UAD melalui Beasiswa Unggulan. Saat ini, selama satu Tahun kedepan, Miftah terikat pengabdian di TK Aisyiyah Bustanul Athfal.
Dengan bekal ilmu pengetahuan mengenai PAUD, Miftah akan menerapkannya saat mengajar di PAUD.
“Skripsi saya waktu kemarin itu tentang pembelajaran berbasis proyek dengan muatan STEAM, kebetulan Kemendikbudristek juga menganjurkan model pembelajaran Merdeka Belajar berbasis proyek dengan muatan STEAM, jadi saya akan menerapkannya di TK, “jelas Miftah.
Baca juga:Maulana: Awardee BU dan BPI Yang Ingin Membangun Desa
Penuh perjuangan
Dukungan dari orangtua, keluarga besar, dan organisasi menjadi fondasi kesuksesan Miftah. Ia membuktikan bahwa belajar di bangku perkuliahan tidak mengenal batasan usia dan memiliki banyak peluang untuk meraih prestasi yang gemilang.
Dikutip dari https://fkip.uad.ac.id/., Perjalanan akademis Miftah tidaklah mudah. Mulai dari berjalan kaki beberapa kilometer untuk mencapai kampus hingga mengatasi berbagai tantangan kesehatan, seperti masalah asam lambung dan tekanan darah. Walaupun begitu, Miftah tetap semangat dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi di kampus, seperti Himpunan Mahasiswa Pogram Studi (HMPS), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan menjadi Ketua Bidang Kaderisasi di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah BK-PGSD-PGPAUD.
Miftah memberikan pesan untuk adik-adik dan rekan-rekan sesama mahasiswa. Ia mengajak untuk belajar dengan sikap yang baik, bersaing dengan akal sehat, dan menjauhi rasa iri dan dengki. Ia menegaskan bahwa belajar tidak mengenal usia dan meminta agar setiap kesempatan yang ada dapat mereka manfaatkan sebaik mungkin.