Jakarta- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meninjau beberapa sekolah di Kota Bekasi yang terdampak banjir pada 4 Maret 2025 lalu. Pada kesempatan itu, Mendikdasmen memberikan bantuan pemerintah untuk memastikan langkah-langkah pemulihan dapat segera dilakukan.
“Kami meninjau sekolah-sekolah yang terdampak banjir di wilayah Bekasi, yaitu SMA Negeri 6 Kota Bekasi, SD Negeri Pekayon Jaya IV, dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal 44. Selain melihat kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan, kami juga memberikan bantuan dari pemerintah. Semua ini mudah-mudahan dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa musibah banjir di Kota Bekasi,” ucap Mendikdasmen di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/3).
Bantuan yang diberikan bagi sekolah terdampak itu antara lain 1) family kit sebanyak 100 paket; 2) school kit untuk PAUD 50 paket, SD 50 paket, SMP 75 paket, SMA 25 Paket; 3) bantuan uang untuk jenjang PAUD senilai total Rp250 juta, untuk jenjang SD senilai total Rp80 juta, untuk jenjang SMP dengan total senilai Rp250 juta, untuk jenjang SMA dengan total bantuan senilai Rp250 juta, dan untuk SMK senilai Rp25 juta. Total bantuan Rp855 juta. Selain itu juga diberikan bantuan 1 paket tenda kelas darurat untuk SD.
Dari info yang diterima Dinas Pendidikan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, dikatakan Mendikdasmen, total terdapat 114 Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang terdampak banjir di wilayah Bekasi. Untuk jenjang SD, sebanyak 45 sekolah di Kabupaten Bekasi dan 45 sekolah di Kota Bekasi. Kemudian 3 SMP di Kota Bekasi. Untuk SMA, terdapat 4 sekolah di Kabupaten Bekasi dan 5 di Kota Bekasi. SMK sebanyak 5 sekolah di Kota Bekasi. Kemudian untuk SLB, 2 sekolah di Kabupaten Bekasi dan 5 sekolah di Kota Bekasi. Selain itu, terdapat 54 Satuan PAUD yang dilaporkan terdampak di Kota Bekasi.
Baca juga : SPMB 2025 Telah Ditetapkan, Kuota Jalur Afirmasi Bertambah

Selain memberikan bantuan, Kemendikdasmen akan berupaya melakukan langkah-langkah ke depan untuk pemulihan sarana dan prasarana sekolah.
“Tentu saja sekolah-sekolah yang rusak kami bantu dengan alokasi anggaran yang ada. Kami identifikasi juga apa yang dapat kami bantu sesuai dengan tingkat kerusakannya. Bantuan ini tidak hanya oleh pemerintah pusat, melainkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai penyelenggara pendidikan,” ujar Abdul Mu’ti.
Berdampak pada pembelajaran
Kepala Sekolah SD Negeri Pekayon Jaya IV, Kota Bekasi, Agus Hernala, mengungkapkan, akibat banjir tersebut, kerusakan konstruksi bangunan tidak terlalu signifikan dan masih stabil, namun buku, komputer, alat peraga, lemari, meja, dan kursi guru maupun siswa sebagian memang rusak.
“Dampak yang lebih signifikan adalah terkait pembelajaran, seharusnya tanggal 6 Maret 2025 para siswa sudah mulai masuk di bulan Ramadan. Namun karena belum kondusif, kami memberlakukan pembelajaran jarak jauh sampai sarana prasarana dan lingkungan sekolah sudah kembali dibersihkan,” jelas Agus.

Baca juga : Telah Terbit, Aturan Terkait Kenaikan Tunjangan Guru Non-ASN
Agus juga mengapresiasi berbagai bantuan dari pemerintah. “Alhamdulillah, dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah kami mendapat bantuan dana Rp25 juta untuk operasional pembersihan dan pembelian alat-alat yang rusak,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman, mengapresiasi kunjungan Kemendikdasmen ke sejumlah sekolah yang terkena bencana banjir. “Saya sebagai bagian dari warga Kota Bekasi, mudah-mudahan sekolah-sekolah ini akan segera berkegiatan seperti semula,” ucapnya.